Sudah seminggu ini saya mengalami kesulitan keuangan alias
kere..meski juga nda kere-kere amat karena sebenarnya saya masih punya dua buah
celengan yang hampir penuh. Namun masalahnya, uang yang ada dicelengan tersebut
hampir semuanya recehan..seratusan lagi.jadi, meski masih bisa dipakai buat
membeli makanan-makanan ringan seperti keripik, wafer lima ratusan dan teh
gelas, uang-uang tersebut tidak bisa saya pakai membeli kebutuhan-kebutuhan
besar, seperti sabun, beras, tahu tempe, air galon (maklum dikosan saya tidak
ada air PAM, yang ada air sumur yang lumayan keruh)..kan tidak enak sama si
penjual kalau saya harus membayar semua kebutuhan tadi dengan setumpuk uang
logam seratusan..bisa-bisa dikira korup sumbangan masjid :D :D
Sebenarnya saya tidak bingung dengan keadaan seperti ini…bukan
karena saya terbiasa, namun karena saya sangat yakin dengan rezki Allah. Sungguh,
selama saya hidup Alhamdulillah saya tidak pernah betul-betul kehabisan uang
ataupun kelaparan. Saat saya tidak punya uang, ada saja rezki yang entah dari
mana datangnya..kadang tiba-tiba ada
teman yang memberi, kadang nemu didalam buku, atau ada saja jalannya. Karena itu
semualah saat saya tak punya uang, saya tidak pernah bingung, sedih, apalagi
galau….nda la yawwwww….:D:D
Kembali ke cerita inti..
Seminggu tidak punya uang, saldo di atm tinggal 99 ribu..itupun
saya memaksa diri untuk tetap bertahan tidak menariknya, mengingat siapa tau
satu waktu ada kebutuhan yang lebih mendesak dan benar-benar butuh uang. Di tangan
hanya ada dua lembar uang lima ribuan…itu saja. sebenarnya, saya bisa langsung
nelpon bapak untuk mengabarkan “keadaan dompet” saya, dan bapak pasti akan
bermurah hati mengucurkan dana, namun sungguh malu rasanya…masa anak sebesar
saya masih minta uang orang tua…ah..tidak mungkin…maka dengan “rasa malu”
itu..saya bertahan…
Dan hiduplah saya dengan seirit-iritnya…hingga hari kemarin, bapak
kos membawa bon pembayaran lampu 44 ribu….(di mana saya mau mengambil uang
sejumlah itu,sekarang ini?)…benar-benar tak ada selain dua lembar lima ribuan
itu…maka saya diamkan bon tersebut. Malamnya saya mencoba keluar cari makan
bersama seorang teman, berhubung teman saya terlebih dulu ingin mengisi bensin
motornya, maka saya diminta menunggu di bagian depan jalan pom bensin-nya.
Sambil menunggu, saya melihat seorang anak perempuan yang menunggu pelanggan
pom bensin untuk meminta uang, ala kadarnya. Iseng saya panggil…dan inilah
penyakit saya..saya sangat suka dan sangat puas memberi pada seseorang justru
di saat saya juga sangat membutuhkan. Maka pindahlah selembar uang lima ribuan
dari saya ketangan anak tersebut…dan demikianlah…saya hanya sangat senang bisa memberi.
Kesenangan saya nyatanya tidak sejalan dengan sejumlah uang yang
harus saya bayarkan untuk penggunaan lampu sebulan ini. Saya tidak mungkin “cuek”
dengan hak orang yang sudah saya pakai. Maka pagi ini..saya mencoba
mengorek-ngorek celengan yang ada..dapat,,,,11 lembar uang seribuan lusuh dan 1
lembar lima ribuan. Di tambah dengan 5 ribu sisa semalam semuanya 17 ribu…jadi
masih butuh 27 ribu lagi…saya memutar otak bagaimana bisa mendapatkan sejumlah
sisanya..saya mulai dengan memeriksa bagian atas lemari, tempat saya biasa
menaruh barang-barang kecil…tak ada, memeriksa kotak-kotak penyimpanan
barang-barang tak terpakai berharap bisa temukan selembar dua lembar uang..juga
tak ada, memeriksa semua tas-tas yang tergantung dibelakang pintu..sungguh
lagi-lagi dengan harapan saya bisa menemukan sejumlah uang disana. bahkan
buku-buku pun tak luput dari inspeksi ini..mengingat saya paling sering
menemukan uang didalam buku. Tapi kali ini semuanya nihil…..jangankan selembar…sepeser
uangpun tak ada.
Kelelahan mencari disemua tempat tadi...akhirnya saya duduk
menyandar pada salah satu rak buku..berusaha berfikir lagi…dimana saya bisa
menemukan uang,,,saya hanya perlu mencari..Allah pasti memberi. Toh selama ini
saya pun tak pernah dibiarkan kelaparan atau tak punya uang sama sekali. Apalagi
sekarang saya benar-benar butuh..
Setelah kembali bersemangat, saya langsung memulai inspeksi berikutnya..sasarannya
adalah rak buku yang sebelumnya saya sandari..rak pertama..saya rogoh belakang
buku-buku..nihil…tak ada apa-apa..rak kedua, demikian juga..rak terakhir…akhirnya,
setelah mencari-cari sekian lama..saya merasa tangan saya menyentuh lembaran
kecil…dengan semangat saya tarik..uuh, ternyata hanya sebuah kertas catatan
pengeluaran saya sebulan lalu, saya masukkan lagi, kembali saya menemukan
potongan kertas kwitansi tiki saat mengantar buku pesanan saya…tak ada uang. Dengan
sedikit kecewa, saya masukkan lagi mungkin saja ada yang terluput…dan benar
saja..setelah sekian lama mencari, akhirnya saya segulung kecil uang kertas..setelah
saya buka, saya melihat selembaran uang dua ribuan, selembar lagi uang seribuan.
Dan yang paling bikin saya terkaget-kaget bercampur senang bercampur takjub
adalah disana ada selembar uang 50 ribuan lagi….saya spontan sujud syukur…benar-benar
saya tak menduganya…saya mencari dengan harapan menemukan beberapa lembar uang
untuk menggenapkan pembayaran lampu saya…namun Allah memberi lebih…Sungguh tak
terduga.
inilah uang hasil "temuan" saya :D:D |
Selesai dengan rasa takjub..saya mulai berfikir..apa yang saya
telah buat hingga Allah memberi rezki ini?, pikiran saya akhirnya tertuju pada kejadian semalam..dan
saya yakin itu ada hubungannya..ketika saya memberi seorang anak perempuan selembar lima ribuan yang saya punyai…ternyata
benar, Allah menepati janjinya…Dia menggantinya dengan sepuluh kali lipat.. “Man
Ja’a bil hasanati falahu Asyru amsaliha…”-Barang siapa yang membawa amal baik,
maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat (amal)nya- (Al-An’am:
160). Demikian pula dalam sebuah hadis yang diriwayatkan
Bukhari-Muslim: “Setiap amal anak Adam adalah untuknya, dan satu kebaikan
dibalas
sepuluh kali lipatnya bahkan sampai tujuh ratus kali lipat”.
sepuluh kali lipatnya bahkan sampai tujuh ratus kali lipat”.
ini ceritanya #sss super sedekah story banget kak. seperti yang ada di buku Notes From Qatar by Assad.... sdh baca bukunya kak ?
ReplyDeletetulisan kak nomie juga bisa masuk di blog dan bukunya Assad dengan kirim tulisan ini ke email : muh_assad@yahoo.com :)
hehe..iya dek sudah baca alhamdulillah...bukunya assad memang recommended :D...YUk sedeqah.....:D
Delete