Friday, May 21, 2010

Ayat-ayat Makkiah Madaniah 2

B. Para ulama dalam menentukan ayat-ayat Makkiah dan Madaniah.

Para ulama dalam menentukan ayat-ayat Al-Qur’an termasuk Makkiah atau Madaniah menggunakan dua pendekatan yaitu :

1. Pendekatan Sima’i naqli (periwayatan), yaitu dengan merujuk pada riwayat-riwayat shahih dari para sahabat Nabi saw. yang mengetahui secara langsung tentang turunnya wahyu, tempat, waktu dan sebab turunnya suatu ayat. Begitu juga dengan riwayat para tabi’in yang berjumpa dan meriwayatkan dari para sahabat nabi saw perihal turunnya wahyu.

قال عبدالله بن مسعود رضي الله عنه – والله الذي لااله غيره مانزلت سورة من كتاب الله الا وانا اعلم فيما نزلت ولواعلم ان احدا اعلم مني بكتاب الله تبلغه الابل لركبت اليه .(رواه البخاري ومسلم في صحيحهما).

Abdullah Ibn Mas’ud berkata : “Demi Allah yang tiada tuhan selain Dia, setiap surah Qur’an kuketahui dimana surah itu diturunkan, dan tiada satu ayat pun dari Kitab Allah kecuali pasti kuketahui mengenai apa ayat itu diturunkan. Seandainya aku tahu ada seseorang yang lebih tahu dariku mengenai Kitab Allah, dan dapat kujangkau orang itu dengan untaku, pasti aku pacu untaku kepadanya”.

Mengenai hal ini Qadi Abu Bakar ibnu at-Tayyib al-Baqalani dalam bukunya al-Intishar sepereti yang dikutip az-Zarkasyi memaparkan bahwa pengetahuan tentang Makki dan Madani mengacu kepada riwayat para sahabat dan tabi’in dan mengenai itu tidak ada penjelasan dari Nabi saw., karena Allah swt. tidak memerintahkan hal tersebut dan tidak juga menjadikannya sebagai kewajiban ummat. Yang wajib bagi para ahli ilmu adalah mengetahui nasikh dan mansukh, meskipun demikian untuk mengetahui hal itu tidak harus diperoleh melalui nash dari Rasulullah saw.

2. Pendekatan Qiyasi ijtihad (analogi hasil ijtihad), yaitu dengan merujuk pada ciri Makkiah dan Madaniah yang tetapkan oleh para ulama.

Jika dalam surat Makkiah terdapat ayat yang mengandung ciri Madaniah, maka dikategorikan sebagai ayat Madaniah. dan sebaliknya jika dalam surat Madaniah terdapat ayat yang memiliki karateristik Makkiah maka dihitung sebagai ayat Makkiah. Begitu juga jika dalam satu surah mengandung karateristik Makkiah maka dimasukkan kedalam kelompok surah Makkiah, dan jika mengandung karakteristik Madaniah maka dikategorikan kedalam surah Madaniah.

Pendekatan Sima’i berdasarkan pada berita pendengaran melalui jalan periwayatan, sedang pendekatan Qiyasi berdasar pada penalaran atau akal, dua metode ini merupakan metode pengetahuan yang valid dan termasuk dalam metode penelitian ilmiah .

No comments:

Post a Comment