Friday, May 21, 2010

Umar Ibn Khattab : Perkembangan Islam Sebagai Kekuatan Politik 2

A. Biografi Umar Ibn Khattab.

Umar adalah seorang pemuka terpandang dalam bangsa Arab, nama lengkapnya adalah Umar Ibn Khattab Ibn Nufail Ibn Abdil Uzza Ibn Riyah Ibn Abdullah Ibn Qurt Ibn Razah Ibn ‘Ady Ibn Ka’ab Ibn Ghalib Al-Qurays Al-Adawy. Dia dikenal dengan sebutan Abu Hafshah.

Ayahnya benama Nufail Ibn Abi abdil Uzza sedang ibunya Hantamah Binti Hasyim Ibn Mughirah Ibn Abdillah Ibn Umar Ibn Makhzum. Silsilah keluarganya dan Rasulullah bertemu pada kakek Nabi yang ke delapan.

Diriwayatkan dari Umar bahwa dia lahir ba’da fajar 13 tahun setelah Nabi saw. dilahirkan. Dia dibesarkan sebagaimana anak-anak suku Quraisy lainnya. Akan tetapi yang membuatnya berbeda adalah karena pengetahuannya dalam membaca dan menulis. Dimasa remajanya Umar bekerja menjadi penggembala kambing, dan sangat senang berkuda serta gemar meminum khamr.

Pada zaman jahiliyyah Umar merupakan sosok yang sangat disegani dikalangan kaum Qurays karena ketegasan dan keberaniannya. Dia sangat fanatik terhadap agama nenek moyangnya dan merupakan tokoh kafir Qurays yang paling menentang Islam bahkan bertekad untuk membunuh Nabi Muhammad SAW.

Akan tetapi Allah SWT berkehendak untuk memuliakan Islam dengan masuknya Umar kedalam Agama ini, seperti apa didambakan oleh Rasulullah SAW melalui doanya :
"ا للهم ايد االاسلام بابي الحكم بن حشام او بعمر بن الخطاب. "
“Ya Allah, perkuatlah Islam dengan Abul-Hakam bin Hisyam atau Umar bin Khattab.”

Umar memeluk Islam pada tahun ke-6 sesudah Nubuwat atau tahun ke-7 sebelum Hijrah. Banyak versi tentang keislamannya, menurut salah satu riwayat yang terkenal tentang itu bahwa Syahdan ketika Umar berjalan mencari Nabi SAW dengan tujuan membunuhnya, dia bertemu dengan Nu’aim bin Abdullah yang memberitakan tentang keislaman adik perempuan dan iparnya.

Seketika itu juga dia bergegas memutar tujuan kerumah saudarinya. Sesampainya di sana , samar-samar Umar mendengar suara orang membaca Al-Qur’an, maka dimintanya lembaran Al-Qur’an yang telah didengarnya tersebut, setelah membacanya Umar berkata : “Sungguh Indah dan Mulia kata-kata ini.”.

Hati keras Umar seketika menjadi lembut dan lapang menerima Islam, segala kekuatan dan tekad besarnya untuk membunuh Nabi berubah menjadi tangisan hebat dan keingintahuan, maka secepatnya dia mencari Nabi SAW dan mendapai beliau tengah berada didarul Arqam di Safa bersama para sahabatnya yang lain, Umar pun langsung menyatakan keislamannya.

Mulai saat itu, Umar menjadi tombak bagi perjuangan Islam dandikenal sangat keras dan disiplin dalam melaksanakan syariat Islam, sangat dekat dengan Nabi SAW dan sering diminta pendapatnya dalam menghadapi masalah-masalah yang ada. Beberapa ayat Al-Qur’an bahkan turun berkenaan dengannya, salah satu contoh adalah ayat yang mendukung pendapatnya berkenaan dengan tawanan perang Badr.

Rasulullah SAW sendiri menggelarnya dengan sebutan “al-Farouq” (pemisah), yang memisahkan antara yang hak dan yang batil. Disebutkan bahwa Rasulullah SAW berkata : “Allah menempatkan kebenaran di lidah dan hati Umar.” Dengan semua karateristik diatas, kepribadian Umar sudah dikenal baik oleh masyarakat Islam jauh sebelum dia menduduki jabatan khalifah.

Ketika Rasulullah SAW wafat, Rasulullah SAW tidak menunjuk seseorang untuk menggantinya, hal ini membuat kebingungan dikalangan kaum muslimin, masing masing kabilah memiliki calon untuk diajukan menjadi pengganti Nabi SAW, ditengah keadaan ini Umar mengambil peran yang sangat besar, dia kemudian maju dan membai’at Abu Bakar as-Shiddiq, orang yang pertama kali membenarkan risalah kenabian dan Islam dan sangat dekat dengan Rasulullah semasa hidupnya.

Melihat sikap Umar, para sahabat yang lain pun ikut membai’at Abu Bakar hingga terpilihlah dia menjadi khalifah pertama pasca Rasulullah SAW dan terhindarlah Islam dari kericuhan karena kebingungan ummat, Abu Bakar sendiri dikenal dengan panggilan khalifatur-rasul atau pengganti Nabi SAW . Abu Bakar memegang jabatan khalifah kurang lebih 2 tahun 3 bulan 13 hari , kemudian setelah itu amanah kekhalifaan diembankan kepada Umar Ibn khattab dengan penunjukkan langsung oleh Abu bakar menjelang kematiannya.

Pada awalnya banyak orang yang ragu dengan diangkatnya Umar menjadi khalifah karena khawatir melihat ketegasan dan kedisiplinan Umar serta perangainya yang keras. Akan tetapi Abu Bakar berpendapat lain, menurutnya, justru dengan kepribadiannya yang keras,Umar dapat menjaga dan melindungi kedaulatan Islam yang sudah ada. Ini terlihat perkataan Abu bakar : “aku telah memilih orang yang paling baik diantara kaum muslimin” .

Abu Bakar Khawatir Kericuhan Akan timbul kembali antara golongan Anshar dan Muhajirin, bahkan mungkin akan lebih parah. Sehingga Abu Bakar memutuskan untuk menunjuk penggantinya. Dan melihat sosok Umar yang selalu mendahulukan kepentingan umum, dialah yang dirasa pantas untuk menempati posisi itu.

Dan seperti itulah yang terjadi, dengan ketegasan sikap dan kebijaksanaan pola pikirnya, kecenderungannya selalu mengutamakan musyawarah juga kemampuan politiknya dalam me-manage pemerintahan dan membangun hubungan dengan pihak luar membawa Islam berkembang sangat pesat, menyebar keseluruh semenanjung Arabia, diperluas dari perbatasan Cina di Timur sampai keseberang Sirenaika (Cyrenaica) di Barat, dan dari laut Kaspia di Utara sampai ke Nubia di Selatan .

Semua bangsa Arab bergabung menjadi satu pemerintahan yang kuat dibawah naungan Islam, memiliki system dan tata Negara yang baik, serta mengalami kemajuan diberbagai bidang, baik pertanian, politik, social, budaya dan sebagainya. Dengan demikian semakin kokohlah kedaulatan Islam.

Masa kekhalifaan Umar berlangsung selama 10 tahun, dia digelar dengan sebutan Amirul Mu’minin (panglima orang-orang Mu’min) , kematiannya sangat tragis, dia dibunuh oleh seorang berkebangsaan Persia bernama Abu Lu’lu’ah yang tiba-tiba menikamnya ketika sedang melaksanakan shalat subuh dimasjid Nabawi, akibatnya khalifah Umar terluka parah, dan meninggal tiga hari pasca peristiwa tersebut, lebih tepatnya 1 Muharram 23 H/644 M .

No comments:

Post a Comment